Minggu, 17 Juli 2011

Bila Waktu tlah Berlalu

       Bila waktu telah berlalu, teman sejati tinggallah amal
       .....................................................................................
       Sebuah lagu yang dinyanyikan Ofick, cukup membuat kita terhentak sesaat. Tanpa sadar, seringkali kita melupakan waktu yang terus berputar tanpa henti. Tidak terasa usia kita pun bertambah dan badan kita pun membesar. Namun kita tidak merasakan dari mulai bayi sampai usia dewasa pertumbuhan badan kita. Kita melupakan sesuatu yang sangat ajaib terjadi dalam diri kita. Bahkan keajaiban yang ada dalam diri kita kerapkali dilupakan. coba saja renungkan sejenak, makanan yang masuk ke dalam perut, mengalami proses yang rumit dan berliku , kemudian setelah hancur masing-masing bergerak sesuai sistem organ tubuh di dalam tubuh kita. Darah terus memompa apa yang terjadi dalam tubuh, sehingga makanan berkembang biak ke seluruh tubuh dan berfungsi untuk menguatkan tenaga dan memberikan daya tahan hidup.
     Jadi dengan demikin, dalam diri kita ada sesuatu yang luar biasa hebat dan sangat agung, itulah kekuasaan Allah Swt yang tanpa sadar dirasakan setiap hari oleh kita. Dalam salah satu ayat, Allah berfirman :"Wa fii anfusikum afala tubsiruun?" yang artinya dan terhadap diri kamu sendiri, apakah kamu tidak memperhatikan.Ayat itu merupakan celaan dan sekaligus ejekan kepada manusia, sebab manusia kerapkali melupakan keajaiban Allah yang ada dalan tubuh manusia.
     Seluruh anggota tubuh manusia dari yang terkecil sampai besar adalah tercermin kekuasaan Allah yang luar biasa hebat dan tidak terjangkau akal pikiran manusia. Bahkan yang tidak habis pikir adalah rasa sakit yang kita rasakan. Aneh, mengapa ada rasa sakit dalam tubuh kita? Darimana rasa sakit itu? Ini adalah masalah filsafat, yang tidak dapat dipahami secara mendalam, kecuali oleh mereka yang berpikir keras tentang makna sakit.
     Memang hidup sebagaimana diungkapkan oleh  Chairil Anwar "Kalau sampai waktuku....kumau hidup seribu tahun lagi!" keinginan manusia begitu luhur dan terkadang tidak terjangkau oleh akal, namun pada dasarnya   semua keinginn itu bertujuan agar segalanya puas dirasakan. Puas itu ada dalam diri kita, ada dalam hati kita. Contoh kita merasa puas kalau sudah mewujudkan impian yang sudah tergapai. Apakah kepuasan itu?
    Selamanya manusia tidak akan merasa puas, bahkan ketika emas intan berlian diberikan kepada manusia, maka manusia akan meminta yang lebih.....terus selamanya akan begitu.
     Namun ingat segala sesuatu ada batasnya. Hidup dibatasi waktu. Tidak bisa berbuat apapun juga, kalau waktu sudah saatnya berhenti. Maka berbuatlah sesuatu yang bermanfaat buat orang lain, sebelum waktu berhenti bagi kita.....namun jangan pernah terlintas sedetik pun untuk berbuat kejelekan dengan siapapun!

1 komentar:

  1. Ada juga pepatah yang dijadikan sebagai penggalan lagu "Walaupun hidup 1000 tahun kalau tak sembahyang apa gunanya..."
    Kematian merupakan suatu kewajiban dan keharusan bagi mereka yang hidup. Walau terkadang memang tidak pernah ada manusia yang ingin hidup untuk dilahirkan. Akan tetapi mereka terlahir karena pilihan dan konsekuensi dari kedua orangtuanya. Tetapi itulah kehidupan. Terus mengharapkan generasi penerus yang berguna bagi agama, bangsa dan orang sekitarnya. Namun lucunya, ketika kita sangat berkeinginan besar untuk bisa mendapatkan surga Allah, kita terlalu takut untuk bertemu Allah saat malaikan Izrail menjemput. Astagfirullahaladzim
    Sesungguhnya orang yang besar bukanlah orang yang memiliki keamapan dan jabatan tinggi. Namun, orang yang besar adalah orang yang senantiasa ingat akan kematiannya dan siap mempertanggungjawabkan segala tindakannya semasa hidup.

    Blog milik bapa bagus-bagus pak, dan saya suka. Semoga lewat kumpulan tulisan pada blog bapak, saya bisa lebih termotivasi lagi untuk menulis. Terima kasih banyak pak.

    BalasHapus