Sabtu, 02 Juli 2011

Siapa Manusia yang Tidak Rugi?

     Dalam surat al-Ashr 1-3, disebutkan bahwa pada dasarnya manusia itu berada dalam kerugian. Hidup menjadi rugi dan tidak berarti sama sekali di dunia ini. Dia tidak memiliki harga dan tidak ada sesuatu yang bermanfaat, selain kerugian yang tidak bisa digantikan. Betapa ruginya bila hidup hanya sekedar mengejar impian jabatan atau diperbudak hawa nafsu untuk mendapatkan harta benda. Dengan kata lain, tidaklah berarti apa-apa manusia yang hidup tidak jauh berbeda dengan manusia-manusia yang mempertuhankan hawa nafsu semata.
    Surat al-Ashr diawali dengan sumpah Alloh terhadap waktu yang sedang kita jalani. Waktu menjadi sangat penting dalam kehidupan manusia, sebab tanpa ada waktu, tidak mungkin bisa berjalan seperti sekarang ini. Waktu memang abstrak dan sulit diterjemahkan, namun dia nampak ada dan dapat dirasakan adanya  perputaran waktu.
    Pertanyaan yang muncul kemudian, kenapa Alloh bersumpah dengan waktu? Tentu timbul berbagai praduga tentang pokok masalah ini, hanya yang jelas waktu telah mengubah segala-galanya.Waktu kemarin akan berbeda dengan waktu sekarang, meski kita menjalaninya secara rutinitas. Tidak ada yang bisa kita ketahui apa yang akan terjadi dengan waktu yang akan datang, semuanya masih gelap dan menjadi misteri. Boleh jadi ada yang begitu ambisi untuk menjemput waktu dengan jabatan yang baru atau akan mendapat istri serta rumah baru. Namun demikian, waktu merupakah rahasia yang tidak  bisa dipecahkan, terlebih bila waktu dibandingkan dengan Allah, maka waktu seharu berbading 1000 tahun dengan waktu yang dimiliki Gusti Alloh. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar